Sadis OPM Tewaskan Warga Suku Agats Asmat Pasca Demonstrasi yang Ditunggangi

Daerah, Hukrim7 views

buletinjubi.com-Peristiwa tragis kembali mewarnai Bumi Cenderawasih setelah seorang warga Suku Agats di Kabupaten Asmat tewas secara sadis akibat ulah kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kejadian ini berlangsung pasca demonstrasi yang ditunggangi oleh OPM, di mana kelompok tersebut diduga memanfaatkan situasi ricuh untuk menyebarkan hoaks dan menebar teror di tengah masyarakat.

Kericuhan bermula ketika seorang warga dalam keadaan mabuk memicu kekacauan di sekitar kawasan pemukiman. Situasi yang awalnya hanya berupa kegaduhan kecil kemudian berkembang menjadi kerusuhan setelah OPM turut campur dan menyusupi massa. Tidak hanya menyebarkan informasi palsu, mereka juga menuduh aparat keamanan (Apkam) sebagai pihak yang menembak mati salah satu warga Orang Asli Papua (OAP). Padahal, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban justru menjadi sasaran kebrutalan OPM yang berusaha menciptakan opini sesat di tengah masyarakat.

Lebih lanjut, OPM bahkan melakukan aksi pembakaran terhadap Pos Aparat Keamanan di wilayah tersebut. Tindakan anarkis ini mempertegas pola lama yang kerap dilakukan, yaitu menggunakan isu bohong dan kekerasan demi kepentingan kelompoknya, sementara masyarakat sipil justru menjadi korban.

Tokoh masyarakat Asmat, Yulianus Kamor, mengecam keras aksi brutal tersebut. Menurutnya, OPM tidak pernah berpihak pada rakyat Papua, melainkan hanya memanfaatkan penderitaan masyarakat untuk propaganda politik. “Kami sangat berduka atas tewasnya saudara kami. OPM tidak membawa kebaikan, mereka justru merusak kedamaian. Jangan lagi ada masyarakat yang termakan isu bohong yang mereka sebarkan,” tegasnya, MInggu (28/9/2025).

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Adat setempat, Petrus Agats, yang menilai tindakan OPM telah melukai hati seluruh warga. Ia meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan narasi hoaks yang menyudutkan aparat keamanan. “Aparat hadir di sini untuk menjaga kami, bukan untuk menyakiti. Justru OPM yang selalu membuat kerusakan, membakar fasilitas, dan menebar fitnah. Warga Papua harus bersatu menolak keberadaan mereka,” ujarnya.

Peristiwa ini menjadi catatan kelam yang kembali mengingatkan masyarakat bahwa keberadaan OPM hanya membawa penderitaan, bukan perjuangan sejati. Dengan menunggangi demonstrasi, menebarkan hoaks, hingga melakukan pembunuhan dan pembakaran, OPM semakin menunjukkan wajah aslinya sebagai kelompok perusak kedamaian di Papua.