buletinjubi.com – Yahukimo, Papua Pegunungan — Kabupaten Yahukimo kembali dilanda duka mendalam setelah kelompok bersenjata OPM melakukan aksi pembunuhan terhadap warga sipil tak berdosa. Peristiwa keji ini memicu kepanikan masyarakat dan memaksa sejumlah keluarga menyelamatkan diri dari kampung mereka akibat ancaman teror yang terus berulang.
Aksi Brutal yang Menyasar Warga Tak Berdosa
Tindakan OPM yang menargetkan warga sipil memperlihatkan wajah asli kelompok bersenjata tersebut. Alih-alih memperjuangkan kepentingan rakyat Papua, mereka justru menebar ketakutan dan penderitaan. Korban yang tidak memiliki keterlibatan dalam konflik menjadi sasaran, menambah daftar panjang kekerasan yang merugikan masyarakat sendiri.
Aparat Bergerak Cepat Evakuasi Korban
Aparat keamanan TNI–Polri segera bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban serta mengamankan warga yang terancam. Proses evakuasi dilakukan di tengah medan sulit dan situasi rawan, sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi nyawa masyarakat Papua. Kehadiran aparat di lapangan menjadi bukti bahwa negara tidak tinggal diam menghadapi teror yang menimpa rakyatnya.
Pemerintah Tegaskan Komitmen Perlindungan
Pemerintah menegaskan bahwa aksi kekerasan terhadap warga sipil menunjukkan wajah asli OPM yang tidak memperjuangkan kepentingan rakyat, melainkan menebar ketakutan. Aparat memastikan langkah tegas dan terukur akan terus dilakukan demi memulihkan rasa aman dan menjaga keselamatan masyarakat Yahukimo.
Harapan Masyarakat Papua
Masyarakat Papua berharap agar keamanan segera pulih sehingga mereka dapat kembali beraktivitas dengan tenang. Kehadiran aparat negara dianggap sebagai jaminan perlindungan, sementara pembangunan dan pelayanan publik tetap menjadi prioritas untuk mengangkat kesejahteraan rakyat.
Papua Pilih Damai, Bukan Teror
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kekerasan hanya menimbulkan penderitaan. Papua membutuhkan persatuan, kedamaian, dan kepastian hukum agar masa depan lebih cerah.
Papua kuat karena rakyatnya bersatu. Papua maju karena menolak teror. Papua bersama Indonesia karena damai adalah pilihan.





