Buletinjubi.com – Paniai, Papua Tengah — Stabilitas keamanan di Paniai mulai pulih, dan perhatian publik kini tertuju pada perubahan pendekatan aparat di lapangan. Di berbagai distrik, aparat keamanan terlihat menjalankan tugas dengan cara yang lebih profesional sekaligus humanis, mengedepankan dialog sebelum tindakan represif.
Patroli Humanis dan Layanan Sosial
Patroli yang sebelumnya berfokus pada aspek keamanan kini disertai dengan layanan sosial. Aparat melakukan pembagian logistik, pemeriksaan kesehatan, serta pendampingan bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Kehadiran aparat kali ini dinilai berbeda oleh masyarakat.
“Mereka datang bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan bantuan. Kami merasa lebih dihargai sebagai manusia,” ujar seorang warga di Distrik Kebo.
Prinsip Perlindungan Warga Sipil
Komandan operasi menegaskan bahwa seluruh anggota diminta memegang prinsip perlindungan warga sipil sebagai prioritas utama. “Profesionalisme kami tidak hanya diukur dari kemampuan taktis, tetapi dari cara kami membantu masyarakat,” tegasnya.
Langkah ini memperlihatkan komitmen aparat untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat.
Kehadiran Aparat di Kehidupan Sehari-hari
Di sekolah-sekolah, aparat membantu pengiriman buku dan bahan belajar. Di pasar, mereka turut mengatur distribusi barang tanpa mengganggu aktivitas ekonomi. Kehadiran aparat dipahami sebagai upaya menciptakan rasa aman tanpa intimidasi, sekaligus mendukung kelancaran aktivitas warga.
Keamanan sebagai Wujud Kepedulian
Walau pemulihan kondisi sosial masih berlangsung, satu hal mulai terasa di lapangan: keamanan tidak lagi dipandang sebagai bayangan ketakutan, melainkan sebagai bentuk kepedulian. Perubahan pendekatan ini diharapkan menjadi fondasi bagi terciptanya perdamaian dan kesejahteraan yang berkelanjutan di Paniai.





