Buletinjubi.com – Menjelang tanggal 1 Desember yang selama ini identik dengan meningkatnya ketegangan di Tanah Papua, sebuah pernyataan mengejutkan datang dari Panglima Tinggi TPNPB-OPM, Goliat Tabuni. Di saat banyak pihak bersiap menghadapi potensi konflik, Goliat justru mengeluarkan seruan yang berbeda: tidak ada kontak senjata.
Informasi ini diperoleh dari pamflet seruan damai yang beredar di lapangan, yang memuat instruksi langsung dari Goliat Tabuni kepada seluruh anggota.
Dalam pamflet tersebut, Goliat Tabuni menegaskan bahwa setiap peluru yang dilepaskan hanya menambah luka dan duka bagi rakyat Papua. Ia meminta seluruh anggotanya di berbagai wilayah untuk menahan diri, tidak menyerang, dan tidak memicu konfrontasi dengan aparat keamanan. “Rakyat ingin hidup tenang. Jangan jadikan 1 Desember sebagai hari tangisan,” tegasnya.
Seruan ini menjadi sorotan karena selama bertahun-tahun, 1 Desember selalu dikaitkan dengan meningkatnya siaga keamanan di Papua. Namun tahun ini, Goliat Tabuni mendorong agar momentum tersebut tidak diwarnai darah, melainkan ketenangan dan penghormatan terhadap kehidupan manusia.
Ajakan damai ini membuka harapan baru bahwa tensi kekerasan di Papua dapat mereda. Jika seruan ini dipatuhi, 1 Desember bukan lagi sekadar tanggal yang ditakuti, tetapi titik awal untuk mengurangi konflik dan memberi ruang bagi masa depan Papua yang lebih aman.





