50 Orang Dikabarkan Meninggal Imbas DBD Meruak di Yahukimo

Kesehatan1 views

buletinjubi.com-Penyakit demam berdarah atau DBD meruak di delapan kampung yang terletak di Distrik Nipsan, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Sebanyak 50 orang diduga meninggal karena penyakit tersebut.

Kepala Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Gereja Injili Jimmy Koirewoa mengatakan DBD yang terjadi di Distrik Nipsan sudah berlangsung sejak awal April hingga Mei tahun ini.

“Terjadi peningkatan signifikan kasus penyakit yang menunjukkan gejala seperti DBD,” kata Jemmy dalam keterangan tertulis pada Minggu, 25 Mei 2025. Jemmy telah mengizinkan untuk mengutip laporan Gereja Injili di Indonesia ihwal upaya penanganan kasus DBD di Distrik Napsan, Kabupaten Yahukimo.

Ia melanjutkan gejala-gelaja yang dialami masyarakat di Yahukimo, antara lain pneumonia; demam tinggi; muntah-muntah; diare disertai darah; batuk; sesak nafas; dan infeksi saluran pernafasan atas (Ispa).

Ia mengatakan meruaknya DBD ini kemudian ditindaklanjuti masyarakat, tokoh agama, dan pemuda Distrik Nipsan. Mereka berinisiatif menangani kasus ini.

Inisiatif itu mulai dari menyediakan obat-obatan melalui Dinas Kesehatan Yahukimo, menyumbangkan dana pribadi untuk memesan pesawat dalam upaya pengiriman obat-obatan, dan tenaga medis.

Kemudian, kata Jemmy, masyarakat dan para tokoh juga terus melakukan koordinasi aktif dengan pemerintah daerah untuk memperoleh penanganan lebih lanjut terhadap para korban.

“Kami mendesak pembentukan tim tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten Yahukimo dan Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan untuk penanganan krisis kesehatan ini,” ujar dia. Imbas DBD ini 50 orang dari delapan kampung dinyatakan meninggal dengan rincian 36 orang dewasa dan 19 anak-anak.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman mengatakan instansinya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu ihwal meruaknya kasus DBD di Yahukimo. “Kami cek dulu ini DBD terjadi karena KLB atau lainnya,” ujar Aji.